Tahukah kamu siapa Syaikh Abdullah bin Mar’i Al-Adeni hafizhahullāh? Ulama yang dikenal karena kelembutan lisannya, kekuatan dalilnya, dan ketegasannya dalam sunnah.
Lahir di Aden, Yaman, beliau memulai perjalanan menuntut ilmu sejak muda, hingga dikenal sebagai salah satu murid senior Syaikh Muqbil rahimahullāh.
Mari mengenal lebih dekat sosok ulama rabbani ini—semoga dengan mengenalnya, kita semakin mencintai ilmu dan para pembawanya.
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi.” (HR. Abu Dawud, no. 3641)
Alhamdulillah, kita patut bersyukur karena Syaikh Abdullah bin Umar bin Mar’i Al-Adeni hafizhahullāh berkenan datang ke Indonesia dan menyampaikan ilmu secara langsung dalam Bandung Lautan Ilmu Seri 3.
Daftar Isi
Biografi Singkat Syaikh Abdullah bin Mar’i Al-Adeni
Nama dan Kelahiran
- Nama: Abdullah bin Mar‘i Al-‘Adeni, menetap di Hadhramaut.
- Kunyah: Abū ‘Abdirrahmān.
- Tempat Lahir: Al-Manshurah, Aden.
Pertumbuhan dan Perjalanan Menuntut Ilmu
Perjalanan beliau dalam menuntut ilmu dimulai pada tahun 1406 H (1986 M), dengan membaca dan menyetorkan Al-Qur’an kepada Syaikh Muhammad At-Ta‘zi rahimahullāh di Aden. Beliau menamatkan hafalan Al-Qur’an di hadapan gurunya tersebut sebanyak dua kali. Bersamaan dengan itu, beliau juga mempelajari sejumlah kitab dasar dalam bidang akidah, fikih, hadis, dan bahasa Arab. Pada tahun 1409 H, beliau berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an.
Pada tahun 1408 H, beliau berangkat ke Dammaj dan bermulāzamāh kepada Syaikh Al-‘Allāmah Al-Muhaddits Muqbil bin Hadi Al-Wadi‘i rahimahullāh. Beliau belajar Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Tafsir Ibnu Katsir, dan pelajaran lainnya. Saat itu, Syaikh Muqbil rutin mengajar Kitab At-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah setelah shalat Isya.
Di sana, beliau juga sempat berguru kepada para penuntut ilmu senior pada masa itu, di antaranya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Washabi hafizhahullāh, dari siapa beliau mempelajari Aqidah Ath-Thahawiyyah.
Kemudian, pada bulan Ramadhan tahun 1412 H (1992 M), beliau melakukan safar ke Tanah Haramain untuk menimba ilmu dari para ulama besar di berbagai daerah.
Pertama: Para Masyaikh di Al-Qasim dan Riyadh
- Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullāh – beliau bermulāzamāh sejak tahun 1412 H selama empat setengah tahun, hingga beliau berpindah. Di antara pelajaran khusus yang beliau ikuti adalah Al-Hamawiyyah, At-Tadmuriyyah, Syarh Al-Nūniyyah, Qawā‘id An-Nūrāniyyah, Naqdu Talbīs Al-Jahmiyyah, Ash-Shawā‘iq Al-Mursalah, dan selainnya. Beliau sangat menjaga waktu, sehingga pada masa liburan atau saat kosong di pagi dan malam hari, beliau menimba ilmu dari sejumlah ulama lainnya, di antaranya:
- Abu Shalih Abdullah bin Shalih Al-Falih – dalam ilmu sharf, nahwu, dan adab.
- Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullāh – menghadiri sebagian pelajaran beliau di Riyadh dan bertanya mengenai berbagai persoalan.
- Syaikh Abdullah Al-Ghudayyan – dalam bidang ushul fiqh.
- Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-‘Alith – dalam kitab-kitab akidah dan tauhid.
- Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Manshur – dalam Al-Hamawiyyah, At-Tadmuriyyah, At-Tanbihāt As-Saniyyah, syarah Al-Wasithiyyah, Ad-Durrah Al-Mudhi’ah, syarah At-Tā’iyyah karya Ibnu Taimiyyah, Qawā‘id Fiqhiyyah, serta risalah Ibnu Taimiyyah seperti At-Tawassul wal-Wasīlah, Al-‘Ubudiyyah, dan lainnya.
- Syaikh Abdullah Al-Qar‘āwī – Imam Jāmi‘ Al-Kabīr di Buraydah, darinya beliau belajar sekumpulan risalah tauhid.
- Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullāh – menghadiri sejumlah majelis ilmu beliau.
Kedua: Para Masyaikh di Madinah
Di antara yang paling menonjol adalah:
- Syaikh Muhammad bin Aman Al-Jami rahimahullāh – dalam ta‘liq beliau terhadap Syarh Al-Harrās atas Aqidah Al-Wasithiyyah, di Al-Haram Al-Madani.
- Syaikh Rabi‘ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullāh – mempelajari sebagian kitab-kitab sunnah dalam majelis umum beliau.
- Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-‘Abbad hafizhahullāh – dalam Syarh Sunan An-Nasā’ī dan sebagian Sunan Abi Dawud di Al-Haram Al-Madani.
- Syaikh ‘Athiyyah bin Muhammad Salim rahimahullāh – dalam Al-Muwaththa’ di Al-Haram Al-Madani.
- Syaikh Zaidan Asy-Syinqithi rahimahullāh – dalam ushul fiqh di Al-Haram Al-Madani.
- Syaikh Umar bin Abdul Jabbar rahimahullāh – dalam Syarh Al-Kawakib Al-Munir di Masjid Universitas Islam Madinah.
- Syaikh Ubaid bin Abdullah Al-Jabiri hafizhahullāh.
Ketiga: Para Masyaikh di Makkah
Di antara yang terkenal adalah:
- Syaikh Muhammad bin Abdullah As-Shumali rahimahullāh – guru dari Syaikh Muqbil. Beliau belajar ‘Ilal Ibnu Madini, ilmu mushthalah, dan sejumlah bab dari Shahih Al-Bukhari.
- Syaikh Muhammad Ath-Thayyib bin Ahmad Al-Maghribi Al-Ja‘fari rahimahullāh – dalam ushul fiqh dan sejumlah bab fiqh.
- Syaikh Muhammad Al-Khadr Dhayfullah Al-Jakni Asy-Syinqithi rahimahullāh – dalam bahasa Arab dan sebagian ilmu manṭiq.
- Syaikh Muhammad bin Shalih At-Tanbakti Al-Mali rahimahullāh – dalam Syarh Ibnu Aqil.
- Syaikh Muhammad bin Ali bin Adam Al-Atsiyubi Al-Walwi hafizhahullāh – dalam Sunan At-Tirmidzi, ‘Ilal Ibnu Rajab, serta nazham beliau tentang nama-nama mudallis.
Selain mereka, beliau juga menghadiri sebagian pelajaran dari Al-‘Allāmah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullāh, khususnya pada tahun 1410 H di Makkah dan Jeddah.
Ijazah dan Doa
Beliau memperoleh sejumlah ijazah dari para masyaikh, meskipun beliau hafizhahullāh enggan untuk menyebutkan secara rinci.
Semoga Allah Subhānahu wa Ta‘ālā memberkahi diri dan ilmu beliau, serta memberkahi para ulama, masyaikh, dan para dai Ahlus Sunnah seluruhnya.
Sumber:
Fakta Tentang Syaikh Abdullah bin Mar’i
Siapa yang tidak mengenal Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullāh? Beliau adalah salah seorang ulama besar abad ini, murid langsung dari ahli tafsir terkenal, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‘di rahimahullāh, pengarang Tafsir as-Sa‘di.
Lalu, siapakah ulama kontemporer yang metode dan penyampaian ilmunya kerap disebut sangat mirip dengan beliau?
Banyak yang mengatakan bahwa sosok itu adalah Asy-Syaikh Abdullah bin Umar bin Mar‘i bin Buraik al-‘Adeni hafizhahullah.
Beliau dikenal sebagai ulama yang lemah lembut, murah senyum, dan ramah kepada manusia, sebagaimana gurunya, Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah. Sosoknya menjadi teladan dalam ilmu, dakwah, adab, akhlak, serta dalam mengupayakan persatuan di tengah kaum Muslimin.
Demikianlah biografi singkat Syaikh Abdullah bin Mar’i hafizhahullāh yang dapat kami sampaikan. Semoga kita semua dapat mengambil banyak faidah dan keteladanan dari beliau.
